Tuesday, 18 June 2013

PAP's SMEAR

Mendengar kata Pap's Smear pikiran langsung tertuju pada kanker rahim the silent killer, kanker yang sangat mematikan bagi kaum perempuan bila telat penanganannya, kanker yang tidak terlihat adanya gejala secara fisik dan hanya terasa bila sudah stadium lanjut. Menyeramkan bukan. Untuk itulah kita sebagai kaum perempuan wajib untuk mengetahui keadaan rahim kita, apa terbebas dari sel penyebab kanker atau sudah ada terbentuk sel-sel abnormal yg kemudian akan menjadi kanker, disinilah perlunya kita sebagai perempuan melakukan pap's smear.

Pap's Smear merupakan tes yang dilakukan dengan mengambil sedikit sel dari lendir mulut rahim. Lendir diambil dengan alat berupa sendok kayu kecil dan sikat khusus yang amat halus. Kemudian lendir itu dioleskan dan direkatkan pada sejenis kotak kaca objek untuk selanjutnya diperiksa dibawah mikroskop oleh patolog di laboratorium.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada dileher rahim atau untuk menilai kondisi sel-sel leher rahim. Perlu diketahui, keadaan sel-sel rahim selalu berubah sesuai siklus. Selain itu, pemeriksaan ini secara tidak langsung juga berguna untuk mengetahui fungsi hormonal. Hormonestrogen dan progesteron diketahui dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pada sel-sel selaput lendir vagina.
Pap's Smear mulai diperkenalkan sekitar tahun 1940an mampu mendeteksi lebih dari 90% kanker leher rahim tahap awal yang masih bisa disembuhkan. Kanker ini tumbuh secara perlahan, kadang butuh waktu 10 - 20 tahun, yang diawali dengan terjadinya perubahan sel-sel di permukaan leher rahim sehingga menjadi sel-sel abnormal yang disebut sel-sel prakanker yang lama kelamaan dapat berubah menjadi kanker. KAdang sebagian ketidaknormalan ini lenyap begitu saja, tetapi banyak juga yang berkembang terus. Umumnya keadaan prakanker tidak menimbulkan gejala apapun termasuk rasa sakit.

Wanita yang wajib melakukan pap's smear adalah :
  • Setiap wanita yang telah melakuan hubungan seksual, termasuk remaja sekalipun
  • Wanita yang rahimnya telah diangkat dan pengangkatan itu bukan karena kanker  tidak perlu melakukan pap's smear.
  • Untuk wanita yang telah berusia 65 tahun atau lebih dan sudah pernah melakkukan paps's smear dengan hasil normal selama 3 kali berturut turut. Bila sampai tes ketiga hasilnya normal, tidak perlu dilakukan pap smeat lagi atau frekuensi tesnya dikurangi.
  • Wanita yang berisiko tinggi perlu lebih sering menjalani tes ini, dikatakan beresiko tinggi bila : 
    1. Telah melakukan kegiatan seksual sejak remaja
    2. Wanita yang suka berganti-ganti pasangan seksual  baik sejak remaja maupun saat dewas
    3. Menderita penyakit akibat hubungan  seksual, termasuk kutil pada alat kelamin.
    4. Hasil paps smear menunjukan ada sesuatu yang tidak normal atau gejala kanker
    5. wanita perokok
 Ketentuan Pap's Smear
  • Sedikitnya lakukan pap's smear 2 tahun setelah melakukan hubungan seks yang pertama. Sedikitnya diperlukan waktu 2 tahun dari awal timbulnya pencetus hingga terjadinya kelainan
  • Lakukan Pap's Smear berikut 1-3 tahun kemudian. Umumnya disarankan untuk melakukan pap's smear setahun sekali atau tergantung catatan kesehatan yang dimiliki. Alangkah baiknya lakukan konsultasi dengan dokter anda sebelum melakukan tes.
  • Pap's Smear aman dilakukan pada saat hamil.
Hal-hal Yyang Harus Diperhatikan Saat Akan  Melakukan Pap's Smear
  • Lakukan pada hari ke 9 atau ke 10 terhitung sejak hari menstruasi pertama
  • jangan lakukan hubungan intim 2 x 24 jam sebelum melakukan tes
  • jangan cuci wilayah vagina dengna sabun atau cairan antiseptik karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi sel dindingnya.
Keakurat Pap's Smear

Ada Kemungkinan sel-sel abnormal di dinding leher rahim tidak terdeteksi, sehingga hasilnya negatif/palsu, itu sebebnya perlu dilakukan Pap's Smear secara teratur. Ketidakakuratan itu bisa terjadi karena :
Sel-sel abnormal terhapus oleh gerakan hubungan seksual atau Miss V dibasuh sebelum pemerikasaan
Dokter tidak cermat saat mengambil contoh sel dari leher rahim sehingga ada sel-sel abnormal yang terlewatkan atau dokter tidak mengoleskan contoh sebagaimana mestinya atau tidak menempatkan sel-sel itu sesegera mungkin dengan cara yang benar.

No comments:

Post a Comment