Monday, 20 May 2013

Rasa Nyeri di Payudara dan Penyebabnya

Dua hari terakhir ini payudara ini terasa nyeri, tepatnya payudara bagian kiri, itu setelah saya mengalami rasa nyeri dan sesak seperti banyak angin yang lumayan mengganggu di dada bagian atas. Namun rasa nyeri itu munculnya hanya sewaktu-waktu saja, sehari paling muncul 2 kali saja. Tapi hal ini tentu saja membuat saya khawatir ada penyakit serius di dalam diri saya. Setelah browsing sana sini rasa nyeri pada payudara ternyata dipengaruhi oleh :

1. Kram menstruasi
Penyebab paling umum nyeri pada payudara biasanya menstruasi. Ada retensi air dalam tubuh karena pengaruh hormon, yang membuat terasa semakin berat. Hal ini dianggap normal selama wanita mengalami menstruasi.
2. Masa subur
Banyak aktivitas hormonal terjadi di dalam tubuh selama ovulasi, yang salah satunya dapat membuat payudara terasa nyeri.
3. Kram otot
Bukan hal yang umum terjadi kram otot pada payudara, Anda karena organ ini bukan otot yang digunakan untuk bergerak. Namun, posisi tidur yang salah dapat memberikan kram buruk yang menyakitkan.
4. Benjolan payudara
Tidak setiap benjolan terasa sakit, namun beberapa menyebabkan nyeri payudara. Tidak semua benjolan payudara ganas (kanker), jadi jangan takut untuk memeriksakan diri. Periksa diri Anda secara teratur dan pergi ke dokter segera jika Anda merasa ada benjolan.
5. Dada kiri pertanda jantung
Kadang-kadang orang mengabaikan fakta bahwa payudara kiri sebenarnya tepat di atas jantung. Nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi masalah jantung pada wanita.

Terkesiap, tapi saya tidak terfokus pada satu sumber saja, apalagi pola hidup yang seya terapi selama ini, rasanya sangat jauh untuk mengalami kelainan pada jantung. Saya mencoba browsing lagi dan menemukan kalau Stres juga bisa menjadi pemicu timbulnya nyeri pada bagian dada.

Seperti yang diulas oleh Okto Magazine, bahwa Nyeri dada bisa juga disebabkan oleh stress, rasa cemas atau rasa panik yang kita alami. Diantara kita mungkin pernah merasakan nyeri pada dada yang menyebabkan dada terasa sesak saat bernafas. Mungkin, kita berpikir bahwa nyeri yang kita rasakan adalah salah satu tanda awal penyakit jantung. Faktanya, tanggapan itu tidak sepenuhnya benar, bisa jadi nyeri dada yang dirasakan berasal dari rasa cemas atau panik yang kita alami.
Meski gejala umum dari stres tinggi dan kecemasan ternyata dapat menyebabkan penyakit jantung, menurut hasil penelitian yang diperoleh, hampir 40% dari orang yang menderita gangguan kecemasan atau panik terjangkit nyeri dada dan serangan panik. Demikian penjelasan Jennifer Lee, ketua studi dari UGA Franklin College of Arts and Science, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.
Walaupun ada banyak kesamaan antara nyeri dada akibat jantung dan rasa panik, namun untuk hal ini kita harus tahu bagaimana cara membedakan keduanya.
Misalnya, jika nyeri dada yang terjadi dampak dari penyakit jantung, ketika Anda mengalami nyeri dada, Anda akan merasa sangat kesakitan dan kesulitan untuk bergerak. Sedangkan nyeri dada akibat panik atau stres, biasanya rasa sakit yang terjadi sebatas sesak napas, hingga merasa kehilangan kontrol sesaat atas tubuh.
Menurut Lee, kadang kasus depresi atau kecemasan ini timbul akibat gejala fisik yang tidak jelas. Seperti nyeri sendi, sakit perut, sakit kepala, sensitivitas kecemasan yang tinggi, dan rasa takut yang berhubungan dengan masalah psikologis.
Yang perlu diketahui, tak jarang kasus nyeri dada akibat gangguan kecemasan ini, bisa menyebar dari dada menuju ke bahu, leher, kepala dan perut. Untuk dapat mengatasi permasalah ini, cobalah selalu bersikap santai dalam menghadapi masalah, dan selalu menenangkan pikiran untuk menghindari rasa nyeri yang timbul akibat stres..

Setelah mengetahui hal ini, yang ingin saya lakukan esok hari adalah bangun pagi, jalan-jalan sambil menghirup udara segar dipagi hari, semoga tidak ada lagi rasa nyeri lagi, pun kalo ada saya bakalan ke dokter, siapapun nggak ada yang mau sakit.

No comments:

Post a Comment