Dua hari terakhir ini payudara ini terasa nyeri, tepatnya payudara bagian kiri, itu setelah saya mengalami rasa nyeri dan sesak seperti banyak angin yang lumayan mengganggu di dada bagian atas. Namun rasa nyeri itu munculnya hanya sewaktu-waktu saja, sehari paling muncul 2 kali saja. Tapi hal ini tentu saja membuat saya khawatir ada penyakit serius di dalam diri saya. Setelah browsing sana sini rasa nyeri pada payudara ternyata dipengaruhi oleh :
1. Kram menstruasi
Penyebab paling umum nyeri pada
payudara biasanya menstruasi. Ada retensi air dalam tubuh karena
pengaruh hormon, yang membuat terasa semakin berat. Hal ini dianggap
normal selama wanita mengalami menstruasi.
2. Masa subur
Banyak aktivitas hormonal terjadi di dalam tubuh selama ovulasi, yang salah satunya dapat membuat payudara terasa nyeri.
3. Kram otot
Bukan
hal yang umum terjadi kram otot pada payudara, Anda karena organ ini
bukan otot yang digunakan untuk bergerak. Namun, posisi tidur yang salah
dapat memberikan kram buruk yang menyakitkan.
4. Benjolan payudara
Tidak
setiap benjolan terasa sakit, namun beberapa menyebabkan nyeri
payudara. Tidak semua benjolan payudara ganas (kanker), jadi jangan
takut untuk memeriksakan diri. Periksa diri Anda secara teratur dan
pergi ke dokter segera jika Anda merasa ada benjolan.
5. Dada kiri pertanda jantung
Kadang-kadang
orang mengabaikan fakta bahwa payudara kiri sebenarnya tepat di atas
jantung. Nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi masalah jantung pada
wanita.
Terkesiap, tapi saya tidak terfokus pada satu sumber saja, apalagi pola hidup yang seya terapi selama ini, rasanya sangat jauh untuk mengalami kelainan pada jantung. Saya mencoba browsing lagi dan menemukan kalau Stres juga bisa menjadi pemicu timbulnya nyeri pada bagian dada.
Seperti yang diulas oleh Okto Magazine, bahwa Nyeri dada bisa juga disebabkan oleh stress, rasa cemas atau rasa panik yang kita alami. Diantara kita mungkin pernah merasakan nyeri pada dada yang menyebabkan
dada terasa sesak saat bernafas. Mungkin, kita berpikir bahwa
nyeri yang kita rasakan adalah salah satu tanda awal penyakit jantung.
Faktanya, tanggapan itu tidak sepenuhnya benar, bisa jadi nyeri dada
yang dirasakan berasal dari rasa cemas atau panik yang kita alami.
Meski gejala umum dari stres tinggi dan kecemasan ternyata dapat
menyebabkan penyakit jantung, menurut hasil penelitian yang diperoleh,
hampir 40% dari orang yang menderita gangguan kecemasan atau panik
terjangkit nyeri dada dan serangan panik. Demikian penjelasan Jennifer
Lee, ketua studi dari UGA Franklin College of Arts and Science, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.
Walaupun ada banyak kesamaan antara nyeri dada akibat jantung dan rasa
panik, namun untuk hal ini kita harus tahu bagaimana cara membedakan
keduanya.
Misalnya, jika nyeri dada yang terjadi dampak dari penyakit jantung,
ketika Anda mengalami nyeri dada, Anda akan merasa sangat kesakitan dan
kesulitan untuk bergerak. Sedangkan nyeri dada akibat panik atau stres,
biasanya rasa sakit yang terjadi sebatas sesak napas, hingga merasa
kehilangan kontrol sesaat atas tubuh.
Menurut Lee, kadang kasus depresi atau kecemasan ini timbul akibat
gejala fisik yang tidak jelas. Seperti nyeri sendi, sakit perut, sakit
kepala, sensitivitas kecemasan yang tinggi, dan rasa takut yang
berhubungan dengan masalah psikologis.
Yang perlu diketahui, tak jarang kasus nyeri dada akibat gangguan
kecemasan ini, bisa menyebar dari dada menuju ke bahu, leher, kepala dan
perut. Untuk dapat mengatasi permasalah ini, cobalah selalu bersikap
santai dalam menghadapi masalah, dan selalu menenangkan pikiran untuk
menghindari rasa nyeri yang timbul akibat stres..
Setelah mengetahui hal ini, yang ingin saya lakukan esok hari adalah bangun pagi, jalan-jalan sambil menghirup udara segar dipagi hari, semoga tidak ada lagi rasa nyeri lagi, pun kalo ada saya bakalan ke dokter, siapapun nggak ada yang mau sakit.
No comments:
Post a Comment