Wednesday, 1 July 2015

Selamat Jalan Vonny.....

Rasa sedih masih terasa hingga detik ini, rasa kangen selalu mendera hati ini. Kangen dengan kemanjaannya, kangen dengan candanya dan kangen dengan gonggongannya yang terkadang terdengar menggelikan.

vonny saat menyusui anak-anaknya
Yah, vonny telah meninggalkan kami semua, salah satu anjing toy poodle kesayanganku, bahkan anjing yang telah aku rawat sejak dia masih berumur 6 minggu. Saat dia masih kecil, dia adalah anjing kecil yang imut, lucu dan sangat menggemaskan. Dengan bulu hitam yang tebal mengkilat dan keriting dia telah membawa suasana rumah menjadi lebih ceria.

Setelah sekian tahun melewati hari-hari bersama, kini tanpa kehadirannya, hari-hari terasa sepi. Walaupun aku masih memiliki anjing-anjing yang lain. Masih ada Rexxy si pejantan, Axcel dan Chessy anak-anaknya vonny. Tapi tiap kali bersama mereka dan memberi mereka makan, selalu saja aku menyebut dan memanggil vonny. 

Rexxy "pejantannya Vonny"
Lebih dari 8 tahun bersama dan menjadi kesayangan, rasanya memang sangat menyedihkan bila nggak melihatnya. Dan kematiannya inipun bukanlah karena penyakit. Karena tidak ada gejala penyakit sama sekali ditubuhnya yang munggil. Dan aku berani memastikan dia mati karena trauma yang teramat sangat dan juga karena dia sama sekali tidak mau menyentuh makanannya. Nafsu makan dia mulai berkurang seiring dengan tragedi kematian anak-anak yang dia lahirkan. Saat itu dia kelihatan sangat bingung, kemana pun saya pergi selalu dibuntutinya, mungkin dia mengira sayalah yang membawa anak-anaknya. Sayapun membelai dia dan mencoba untuk menenangkan dia. 

Begitulah, sejak kejadian itu dia memang mulai kehilangan semangatnya. Bulu-bulunyapun rontok dan nyarisgundul. Melihat dia seperti ini sayapun mencoba merawat tubuhnya, agar bulu-bulunya kembali normal. Kamipun memanjakan dia dengan memberi dia makan-makan yang enak dan porsi makan dia pun ditambah dan bulunyapun perlahan mulai normal kembali. Aku ingin sekali melihat dia menjadi gesit seperti sebelumnya. Maka vitaminpun menjadi pilihanku. Aku selipkan vitamin pada daging ayam kesukaan dia. Tapi rupanya dia sangat tidak menyukai vitamin ini dan mulailah tragedi itu. Semenjak itu dia mulai ogah untuk menghabiskan makanannya, bahkan dia sama sekali tidak menyentuh makannya, padahal tidak disertai vitamin. Begitulah dia menjalankan hari-harinya tanpa menghabiskan makannya.  Dia hanya bertahan hidup dengan air. Saya coba beri dia susu, dia tidak mau, saya coba "paksa" dia makan juga tidak berhasil, selalu dikeluarkan begitupun saya coba 'paksa' memberi susu tetap tidak berhasil juga.

Mungkin lebih dari seminggu si vonny bertahan hidup hanya dengan minum air. Kondisi tubuhnya memang sudah sangat mengkhawatirkan seminggu terakhir. Dia terlihat sangat ringkih, untuk berdiripun kaki-kakinya terlihat bergetar. dan 2 hari terakhir dia hanya tiduran. Dia seperti mengalami keletihan yang sangat luar biasa dan untuk mengangkat kepalapun dia tidak sanggup. Hanya nafasnya saja yang terdengar ngos-ngosan.  Dan begitu tiba waktunya dia menghempaskan nafas panjang yang merupakan nafasnya yang terakhir. Dan aku tersadar, besok dan seterusnya aku tidak lagi bisa bermain dengan vonny. 
Vonny
Selamat jalan Vonny,, terimakasih telah menemani kami selama ini, terimakasih telah membuat kami tertawa karena tingkahmu yang lucu dan terimakasih telah memberikan kami Axcel dan chessy serta lucky, lexy, choky, charky, lussy, flashy dan thoby. 
Kami akan selalu mengenangmu..............

Axcel
Lexy