Panca Nyama Brata merupakan
pengendalian diri yang diarahkan pada tingkat mental untuk mencapai
kesempurnaan dan kesucian bathi. Atau sering disebut pengendalian diri tingkat
kedua.
Dalam ktab Wrehaspati tatwa
disebutkan bahwa Panca Nyama Brata terdiri dari :
1. Akroda, artinya
tidak marah. Kemarahan adalah salah satu musuh dalam diri manusia. Maka dari
itu sifat marah perlu dikendalikan dengan kesabaran dan sifat rendah hati.
Untuk itu latihlah diri dengan memupuk sifat cinta kasih terhadap sesame,
sabar, tenang, pengendalian pikiran dan keinginan
2. Guru Susrusa,
artinya hormat dan bakti terhadap guru, taat dan tekun dalam menjalankan
ajaran-ajaran dan nasehat guru. Ada empat guru yang patut dihormati yang
disebut dengan Catur Guru, yang terdiri dari :
- - Guru Reka/Rupaka : Orang tua
- - Guru Pengajian ; Guru di sekolah yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan
- - Guru Wisesa yaitu pemerintah yang member Ikan perlindungan pada setiap warga Negara
- - Guru Swadyaya yaitu guru alam semesta atau Ida Sang Hyang Widhi.
Dalam
penerapannya yang hendakanya dilakukan oleh seorang siswa adalah :
- - Adhyaya : Rajin belajar
- - Swadyaya : Belajar sendiri
- - Arcana : melakukan pemujaan
- - Brata : Melakukan pengendalian diri/pantangan
3. SAuca, Artinya
suci lahir bathin. Hal ini dapat dilakukan dengan menyucikan Tiga DAsar
Perilaku yang disebut dengna Tri Kaya PArisuda, yang terdiri dari
- - Manacika : Menyucikan diri dalam pikiran
- - WAcika : Menyucikan diri dalam perkataan
- - KAyika : Menyucikan diri dalam perilaku
Dalam
Kitab Silakrama disebutkan bahwa tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan
dengan kejujuran, roh dibersihkan dengan ilmu dan tapa, akal dibersihkan dengan
kebijaksanaan.
4. Aharalagawa, artinya
makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Artinya makan makanan yang
sehat dan bergizi. Makanan yang kita makan dikelompokan lagi menjadi 3 jenis :
- - Makanan yang bersifat satwika seperti nasi, sayur, buah, susu, madu dan kacang-kacangan.
- - Makanan yang bersifat RAjasika seperti makanan pedas
- - Makanan yang bersifat tamasika seperti makanan basi atau berlemak.
5. Apramada,
artinya tidak bersifat ingkar atau mengabaikan kewajiban atau lalai. Kelalaian
menybabkan malapetaka dan kehancuran. ORang yang sering lalai pada
masalah-masalah yang nampaknya kecil, namun membawa resiko yang sangat besar.
Apramada juga berarti tidak sombong. Sombong dan takabur sangat berbahaya karna
dapat menimbulkan permusuhan.